Makalah Sastra Bandingan

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Makalah Tentang Sastra Bandingan”.

 

Makalah ini berisikan informasi tentang Makalah Tentang Sastra Bandingan. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang sastra bandingan.

 

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

 

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

 

Pekanbaru, 13 september 2017

Penyusun

 

DAFTAR ISI

 

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

  1. Latar Belakang
  2. Rumusan Masalah
  3. Tujuan

Bab II Pembahasan

  1. Pengertian Sastra Bandingan
  2. Sejarah Sastra Bandingan
  3. Bidang Kajian Sastra Bandingan
  4. Praktik Sastra Bandingan
  5. Syarat Objek Dan Subjek Sastra Bandingan
  6. Tahapan Analisis Sastra Bandingan

Bab III Penutup

  1. Kesimpulan
  2. Saran

Daftar Pustaka

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

Metode sastra bandingan hampir menyerupai dengan sebuah metode kritik sastra, yang mana objek dari konsep ini  lebih dari satu karya. Penekanan atau titik penting sastra bandingan adalah pada aspek kesejarahan teks. Itulah mengapa sebabnya sastra bandingan bersifat positivistic dan penuh penilaian. Kajiannya bertema binari (duaan) dan bertumpu pada rapport defaits, artinya perhubungan faktual antara dua buah teks yang diteliti secara pasti.

 

Selain itu kegiatan yang dilakukan juga menganalisis, menafsirkan dan menilai karena objeknya lebih dari satu, setiap objek harus ditelaah, barulah hasil telaah tersebut diperbandingkan. Bisa saja, peneliti melakukan analisis struktural kedua karya, baru diperbandingkan. Maka dengan cara ini akan mempermudah peneliti melakukan bandingan. Setidaknya akan mudah ditemukan unsur persamaan dan perbedaan setiap karya sastra.

 

Pada penelitian sastra bandingan dengan menggunakan metode diakronis merupakan penelitian resepsi sastra yang dilakukan terhadap tanggapan­tanggapan pembaca dalam beberapa periode atau jangka waktu. Namun, periode waktu yang dimaksud masih berada dalam satu rentang waktu.

 

Penelitian resepsi diakronis ini dilakukan berdasarkan tanggapan­tanggapan pembaca dalam beberapa periode yang berupa kritik sastra atas karya sastra yang dibacanya, maupun dari teks­teks  yang muncul setelah karya sastra yang dimaksud. Pada umumnya penelitian resepsi diakronis dilakukan atas tanggapan pembaca yang berupa kritik sastra, baik yang termuat dalam media massa maupun dalam jurnal ilmiah dan juga dari berbagai sumber yang ada.

 

B.Rumusan Masalah

  1. Apa itu sastra bandingan ?
  2. Bagaimana sejarah sastra bandingan ?
  3. Seperti apakah bidang kajian sastra bandingan ?
  4. Bagaimana praktik sastra bandingan ?
  5. Apa saja syarat objek dan subjek sastra bandingan ?
  6. Seperti apa tahapan analisis sastra bandingan ?

 

C.Tujuan

  1. Mengetahui Apa itu sastra bandingan
  2. Mengetahui sejarah sastra bandingan
  3. Mengetahui bidang kajian sastra bandingan
  4. Memahami praktik sastra bandingan
  5. Mengetahui syarat objek dan subjek sastra bandingan
  6. Mengetahui apa saja tahapan analisis sastra bandingan

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.Pengertian Sastra Bandingan

Sastra bandingan adalah salah satu dari bagian dari sekian banyak pendekatan yang dibahas dalam ilmu sastra. Dijelaskan Dalam kamus Webster  bahwa sastra bandingan adalah teknik analisis yang mempelajari hubungan timbal balik karya sastra dari dua atau lebih kebudayaan nasional yang biasanya berlainan  atau berbeda bahasa, dan terutama pengaruh karya sastra yang satu terhadap karya sastra yang lain akan di ketahui dampak dan nilai sastra budayanya.

 

Menurut Dewi Nawang Wulan dalam penelitiannya, Damono menyatakan, sastra bandingan adalah pendekatan dalam ilmu sastra yang tidak dapat menghasilkan teori sendiri. Boleh dikatakan teori apapun bisa dimanfaatkan dalam penelitian sastra bandingan, sesuai dengan objek dan tujuan penelitiannya. Sastra bandingan dalam beberapa tulisan juga disebut sebagai studi atau kajian. Metode perbandingan adalah yang utama dalam langkah-langkah yang dilakukannya (2013: 1).

 

Berlanjut dalam penelitiannya di jelaskan bahwa kajian (penelitian) sastra bandingan mempelajari bermacam-macam persamaan dan perbedaan yang terdapat dalam karya sastra yang dibandingkan, yang bersifat universal maupun orisinal, misalnya tentang jenis-jenis sastra, struktur, style, tema, amanat, atau isinya secara keseluruhan. Tujuan utama kajian  (penelitian) sastra bandingan adalah menelaah/menemukan kekhasan atau sifat- sifat khas dari karya sastra yang dibandingkan (Noor, 2015: 9).

 

B.Sejarah Sastra Bandingan

Istilah sastra bandingan kali pertama muncul di negara Inggris yang dipelopori oleh para pemikir Perancis seperti Fernand Baldensperger, Jean-Marie Carre’, Paul van Tieghem, dan Marius-Francois Guyard. Mereka ini dalam ilmu sastra bandingan akhirnya lebih dikenal sebagai pelopor aliran Perancis atau aliran lama (Hutomo, 1993: 1). Pada perkembangan selanjutnya, sastra bandingan ini juga berkembang di Amerika, mengembangkan konsep-konsep sastra bandingan aliran Perancis, sehingga sastra bandingan aliran Amerika ini disebut sebagai aliran baru (Hutomo, 1993: 1).

 

Aliran Perancis sebagai aliran lama berpendapat bahwa sastra bandingan adalah pembandingan sastra secara sistematik dari dua negara yang berlainan (Hutomo, 1993: 1). Sedangkan aliran Amerika berpandangan lebih luas. Aliran Amerika tidak hanya membandingkan dua karya sastra dari dua negara yang berlainan, tetapi juga membandingkan sastra dengan bidang ilmu atau seni tertentu (Hutomo, 1993: 3). Oleh aliran Perancis hal tersebut tidak disetujui. Namun dalam praktiknya ternyata aliran Perancis juga melaksanakan konsep aliran Amerika (Hutomo, 1993: 4).

 

Aliran Prancis menurut Clements dikatakan sebagai aliran yang hanya membandingkan hanya unsur intrinsik dua buah karya sastra atau lebih yang segenre. Sedangkan aliran Amerika menurut Remark juga merupakan aliran yang membandingkan dua buah karya sastra atau lebih yang segenre. Hanya saja bidang yang dibandingkan tidak hanya unsur intrinsik karya sastra tersebut, tetapi dikaitkan juga dengan bidang ilmu yang lain seperti filsafat, sosiologi, politik, agama, budaya, dan sebagainya.

 

C.Bidang Kajian Sastra Bandingan

Bidang kajan dalam sastra bandingan terdapat banyak aspek dan hal. Bidang kajian penelitian yang digunakan dalam sastra bandingan sangat luas dan tidak ada patokan khusus di dalamnya. Menurut Kasim tiap peneliti boleh membandingkan unsur apa saja yang memiliki kemiripan. Bidang-bidang pokok yang menjadi titik perhatian dalam perhatian dalam penelitian sastra bandingan menurut Kasim (dalam Endraswara, 2011: 81) adalah sebagai berikut:

  1. Tema dan motif, melingkupi buah pikiran,  gambaran perwatakan, alur (plot), episode, latar (setting), ungkapan-ungkapan
  2. Genre dan bentuk (form), stalistika, majas, suasana
  3. Aliran (moventent) dan angkatan (generation)
  4. Hubungan karya sastra dengan ilmu pengetahuan, agama/ kepercayaan, dan
    karya-karya seni
  5. Teori sastra, sejarah sastra, dan teori kritik sastra

 

D.Praktik Sastra Bandingan

Dalam praktiknya Studi sastra bandingan menurut Hutomo (1993: 11-12) terdapat 3 landasan yaitu:

  1. Afinitas, yaitu keterkaitan unsur-unsur intrinsik (unsur dalaman) karya sastra, misalnya unsur struktur, gaya, tema, mood (suasana yang terkandung dalam karya sastra) dan lain-lain, yang dijadikan bahan penulisan karya sastra.
  2. Tradisi, yaitu unsure yang berkaitan dengan kesejarahan penciptaan karya sastra.
  3. Pengaruh.

 

E.Objek Kajian dalam  Sastra Bandingan

Objek kajian Sastra Bandingan menurut Suripan Sadi Hutomo (1990: 9-11) adalah sebagai berikut:

  1. Membandingkan dua karya sastra dari dua Negara yang bahasanya benar-benar berbeda.
  2. Membandingkan dari dua Negara yang berbeda dalam bahasa yang sama. Dalam situasi yang benar-benar sama atau dalam dialek yang berbeda Misalnya: novel “Salina” karya A. Samad Said (Malaysia) dengan novel “Puncak Pertama” karya Muslim Burmat (Brunei).
  3. Membandingkan karya awal seorang pengarang di Negara asalnya dengan karya setelah berpindah kewarganegaraannya. Misalnya: NH Dini, Hati yang Damai (sewaktu WNI) dengan Pada Sebuah Kapal (WN Perancis).
  4. Membandingkan karya seorang pengarang yang telah menjadi warga suatu Negara tertentu dengan karya seorang pengarang dari Negara lain.
  5. Membandingkan karya seorang pengarang Indonesia dalam bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Misalnya, Ajip Rosidi (Sunda — Indonesia).
  6. Membandingkan dua karya sastra dari dua orang pengarang berwarga Negara Indonesia yang menulis dalam bahasa asing yang berbeda.
  7. Membandingkan karya sastra seorang pengarang yang berwarga Negara asing di suatu Negara dengan karya pengarang dari Negara yang ditinggalinya (kedua karya sastra ini ditulis dalam bahasa yang sama).

 

F.Tahapan Analisis Sastra Bandingan

Francois Jost (dalam rahman, 2000:6-7) mengemukakan empat hal jurus tahap analisis sastra bandingan, yaitu:

  1. Mencermati karya sastra satu dengan lainya menelusuri pengaruh karya sastra satu dengan yang lainya, termasuk disini adalah interdisipliner sastra bandingan, seperti sosiologi, filsafat, psikologi;
  2. Kategori yang mengkaji tema karya sastra.
  3. Kategori yang menganalisis gerakan atau kecendrungan yang menandai suatu pradaban, misalnya realisme dan renaissance,serta
  4. Analisis bandingan antara genre satu dengan genre yang lain.

 

BAB III

PENUTUP

 

A.Kesimpulan

Sastra bandingan merupakan sebuah kajian yang memuat nilai kandungan dari sebuah sastra. Untuk sastra yang di kaji punya banyak jenis misalnya cerita, novel, dan lainya. Baik mulai dari sastra tulisan maupun lisan.

 

Dalam analisis sastra banding memerlukan ketelitian yang jernih dalam pembahasannya. Adapun hal-hal  yang dibutuhkan ketika menganalisis yaitu konstruksi analisis harus jelas,tegas,dan mengarah ke sastra bandingan. Analisis selalu menuju pada penemuan relasi antara dua karya atau lebih antara karya sastra dengan aspek lain. Hal penting lainya adalah kesejajaran menjadi tumpuan analisis.

 

B.Saran

  1. Dengan adanya sastra bandingan di harapkan dapat terus mengembangkan nilai-nilai yang ada pada sebuah sastra
  2. Ketelitian adalah hal yang penting dalam pembahasan analisis sastra bandingan
  3. Untuk objektivitas sastra bandingan penting sekali dilakukan

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

  1. http://tenriawali.blogspot.co.id/2012/04/definisi-sastra-bandingan.html di akses pada jum’at 13 oktober 2017
  2. http://eprints.uny.ac.id/8495/3/BAB%202-08205241009.pdf di akses pada jum’at 13 oktober 2017
  3. http://eprints.undip.ac.id/50845/1/full_fix.pdf di akses pada jum’at 13 oktober 2017
  4. http://andrinovansyah.blogspot.co.id/2016/10/makalah-sastra-bandingan-metode.html di akses pada jum’at 13 oktober 2017

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *